Manusia dan Kebudayaan
A. Pengertian manusia
Menurut Wikipedia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Dari segi biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (bahasa lain yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dari segi kerohanian, manusia dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau mahluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Menurut para ahli :
- I Wayan Watra : manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
- Sokrates : ia mengartikan manusia secara fisik yaitu manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
B. Hakekat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c)
yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur
dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e)
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia
lebih baik untuk ditempati
f) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g) Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h) Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat
kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Lazimnya
bangsa didunia ini dibagi menjadi 2, yaitu bangsa barat dan bangsa
timur.Indonesia merupakan satu dari sekian banyak bangsa yang disebut
bangsa timur.Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.Di
Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena
seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku
sehingga sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Segala
sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki masyarakat itu.Kepribadian suatu bangsa dapat dilihat
dari ideology bangsa tersebut.Sistem ideologi yang ada biasanya
meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi
sebagai pemberi arah dan pengontrol perilaku manusia atau masyarakat
agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan
tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Dapat dikatakan bahwa masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia,
sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih
sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di
Indonesia.Tidak sedikit perbedaan antara bangsa barat dan bangsa timur.
Dilihat dari cara berpakaian, berkata, tingkah laku, cara makan dan
sebagainya.dalam hal berpakaian dapat dikatakan bangsa timur lebih
tertutup dibangding bangsa barat. Begitu jiga dalam hal tingkah laku,
bangsa timur lebih halus dibanding bangsa barat.
D. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Menurut para tokoh :
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan
Bronislow Malinowski berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi,
Afrika. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. Unsur – Unsur Kebudayaan
Salah
satu tokoh yang membahas kebudayaan adalah Koenjtaraningrat. Dalam
bukunya yaitu pengantar Ilmu Antropologi, ia mengambil sari dari
berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, yang
mengemukakan bahwa setidaknya ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat
ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur
kebudayaan universal, yaitu :
- Bahasa
- Sistem Pengetahuan
- Organisasi Sosial
- Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
- Sistem Mata Pencaharian
- Sistem Religi
- Kesenian
F. Wujud – Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yaitu :
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai nilai, norma norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak. - Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem social. - Artefak(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
G. Orientasi Nilai Budaya
Pengertian
Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip
yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran
manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah.
Jenis – jenis orientasi, yaitu :
- Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Karakter setiap manusia itu pada dasarnya berbeda-beda. Ada yang baik dan yang jahat. Tidak hanya itu, human nature juga melihat apakah manusia itu bisa berubah atau tidak dapat berubah..Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah - Orientasi nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
- Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
- Harmoni dengan alam :bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
- Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman, tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
- Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu :
- Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
- Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
- Orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
- Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
- Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
- Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
- Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
- Orientasi relational
Menurut para ahli yaitu Kluckhon dan Strodbeck terdapat tiga cara untuk mengartikan hubungan seseorang dengan orang lain yaitu:
- Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa orientasi ini hanya mementingan diri sendiri. .Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat - Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa. - Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Namu lebih fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok leih penting dari kepentingan individu.. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
Penerapan Orientasi
:Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan budaya
asing. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip
misalnya inggris dan Amerika Serikat.Sementara ada juga yang mirip di
permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya ketidakpahaman antara orang-orang dalam budaya
yang berbeda.
H. Perubahan Kebudayaan
Di
zaman globalisasi ini, perubahan kebudayaan merupakan hal yang
wajar.Hampir semua kebudayaan khususnya kebudayaan timur mulai
luntur.Pengertian perubahan kebudayaan itu sendiri adalah suatu
keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Contoh sederhana dari
perubahan kebudayaan masyarakat timur yaitu dari cara berpakaian, cara
tutur kata dan tingkah laku hingga jenis makanan.
Perubahan
kebudayaan terjadi disebabkan oleh adanya salah satu atau beberapa
unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan
keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup
semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat
bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi sosial.
Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari
dinamika masyarakatnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, berikut adalah faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan :
a) Mendorong perubahan kebudayaan
i. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,
terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
ii. Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
iii. Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b) Menghambat perubahan kebudayaan
i. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
ii. Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi tua yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
- Faktor Internal
- Perubahan Demografis
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam
2. Faktor Eksternal
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
I. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Hubungan
antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku
kebudayaan.Kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.Manusa
dan kebudayaan saling terikat satu dengan yang lain. Kebudayaan
diciptakan manusia lalu kebudayaan itu sendiri yang mengatur
manusia.Sehingga manusia dan kebudayaan meruoakan satu kesatuan.
Contoh hubungan manusi dan kebudayaan :
- Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar suku batak dan suku padang. Menurut suku batak
pihak yang melamar adalah laki-laki sedangkan menurut suku padang,
pihak perempuan yang melamar.
- Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya:
kepribadian seorang pilot berbeda dengan kepribadian seorang pegawai
dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan waktu
kebersamaan.
- Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Contoh: Perbedaan
anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan
diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih
mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai
- Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai
masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya. Selain itu dilihat dari cara
merayakan hari besar, setiap agama mempunyai keniasaannya masing
-masing.
- Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat
dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket,
pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang.
Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan
kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
J. Pengertian Dialektik
Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah.
3 tahap dalam proses dialektis menurut Peter L Berger :
- Tahap eksternalisasi, yaitu proses pencurahan diri manusia secara terus menerus kedalam dunia melalui aktifitas fisik dan mental
- Tahap obyektivasi, yaitu tahap aktifitas manusia menghasilkan realita obyektif, yang berada diluar diri manusia
- Tahap internalisasi, yaitu tahap dimana realitas obyektif hasil ciptaan manusia dicerap oleh manusia kembali.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/ikaps-manusia-dan-kebudayaan/
wikipedia.org
wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar